Arti Penting Kompetensi Kepribadian Guru
A. Arti Penting Kompetensi Kepribadian Guru
Penguasaan kompetensi kepribadian guru memiliki arti penting, baik bagi guru yang bersangkutan, sekolah dan terutama bagi siswa. Berikut ini disajikan beberapa arti penting penguasaan kompetensi kepribadian guru:
Meski dalam berbagai teori
kepribadian disebutkan bahwa kepribadian orang dewasa cenderung bersifat
permanen, tetapi ungkapan DR. Uhar Suharsaputra, M.Pd. dalam bukunya “Menjadi Guru Berkarakter”, disebutkan bahwa:
“Jika
yakin bisa berubah, maka berubahlah… Jika Anda ingin menjadi guru yang
baik dan lebih baik, katakanlah terus pada diri sendiri bahwa saya
adalah guru yang baik dan lebih baik, dan bayangkan bahwa Anda adalah
guru yang baik dan lebih baik dengan kepribadian yang baik dan lebih
baik.”
Berkenaan dengan upaya peningkatan kepribadian, Essential Life Skill
memberikan tips 10 cara untuk meningkatkan kepribadian, yang isinya
dapat disarikan sebagai berikut:
- Jadilah pendengar yang baik, jadikan teman bicara Anda merasa penting dan dihargai
- Perbanyaklah membaca dan perluas interes Anda, (3) Jadilah ahli pembicara yang baik,
- Milikilah gagasan yang berbeda dan unik sehingga dapat memperluas perspektif setiap orang tentang Anda,
- Temui orang-orang baru, terutama yang berbeda dengan Anda, sehingga wawasan Anda menjadi semakin luas,
- Jadilah diri Anda sendiri, dengan menunjukkan keotentikan dan keunikan yang Anda miliki,
- Milikilah sikap dan pandangan positif,
- Jadilah orang yang menyenangkan dan memiliki rasa humor,
- Bersikap suportif kepada orang lain yang membutuhkan Anda, dan
- Miliki integitas dan perlakukan setiap orang dengan penuh hormat.
Kompetensi kepribadian merupakan salah satu jenis kompetensi yang perlu dikuasai guru, selain 3 jenis kompetensi lainnya: sosial, pedagogik, dan profesional. Diantara kompetensi kepribadian adalah :
- Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mencakup: (a) berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi; (b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan (c) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
- Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, mencakup: (a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil; dan (b) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
- Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, mencakup: (a) menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi; (b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri; dan (c) bekerja mandiri secara profesional.
- Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, mencakup: (a) memahami kode etik profesi guru; (b) menerapkan kode etik profesi guru; dan (c) berperilaku sesuai dengan kode etik guru.
Begitulah pemikiran sederhana saya, semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar