ETIKA BERKOMENTAR DALAM FACEBOOK... PERLUKAH??
Saat ini sudah bukan hal aneh bila sering terjadi PERTIKAIAN antara komentator di Facebook, makanya iseng-iseng saya searching di inet tentang etika dalam ber-Facebook. Nah ini ada kutipan beberapa ‘etika’ Facebook dari detikInet dari Msnbc, mudah-mudahan bisa merubah kebiasaan kita yah... biar ga akan ada salah paham..
2.
Berteman dengan teman dari sahabat Anda pun ada etikanya. Ketika ingin berteman dengan teman
sahabat Anda di Facebook, jangan lupakan keberadaan teman Anda yang di sini
berperan sebagai 'penghubung'. Katakan dari siapa Anda mengetahui profil
mereka. Anda tak mau dicurigai sebagai sales bukan?
3.
Siapkan diri ketika berteman dengan seseorang yang pernah berkencan dengan
Anda. Sebelum Anda
melakukannya, lebih baik Anda siap mental dulu. Beberapa status yang dia tulis
bisa jadi membuat Anda cemburu. Dibutuhkan kedewasaan untuk melakukan hal ini.
Namun jika Anda tidak ambil pusing, lakukan saja.
4.
Jangan banjiri profil dengan foto, video, dan komentar yang berkaitan
dengan gagalnya hubunganAnda. Hal itu sepertinya tidak pantas dilakukan di Facebook.
Jika Anda ingin minta simpati, teleponlah teman Anda, jangan bertanya pada
orang-orang di dunia maya, apalagi di Facebook yang diakses banyak orang. Anda
malah bisa dipermalukan.
5.
Jangan curhat dan buka rahasia di Facebook. Jika Anda ingin curhat dan
sejenisnya, lebih baik Anda tidak melakukannya di Facebook. Gunakan saja
e-mail, telepon atau lakukan saat sedang makan bersama teman Anda misalnya.
Masih banyak fasilitas lain bukan? Anda tentu tidak ingin rahasia Anda diumbar
oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
6.
Kenali Perbedaan antara Wall dan Message. Suatu pernyataan yang menyangkut
hubungan pribadi Anda sebaiknya tidak usah terlalu diekspos. Kalimat seperti
"I luv u soo much baaabyy.. I Can't wait too see 2neit", mungkin akan
lebih cocok jika ditulis di message.
7.
Jangan sekali-kali Membuat profil Palsu. Mungkin terlintas di benak Anda
untuk membuat akun palsu mantan pacar yang telah menyakiti Anda. Kemudian, Anda
posting hal-hal buruk tentangnya. Tentu saja, jangan pernah benar-benar
melakukan hal ini. Jika aksi Anda ketahuan, orang-orang malah bisa memberi cap
negatif pada Anda.
8.
Intinya adalah
jangan umbar banyak informasi tentang diri Anda apalagi yang bersifat pribadi.
Anda tak akan pernah tahu apa saja yang bisa terjadi ke depannya. Ingat, dunia
maya meski menyenangkan tetap penuh dengan risiko dan juga orang-orang jahat.
Selanjutnya yang perlu kita jadikan bahan
acuan ketika berkomentar di dunia maya adalah sbb:
1. Korelasi atau relevansi komentar
dengan isi postingan. usahakan
agar komentar yang kita buat punya hubungan dengan tulisan.
2. Membubuhkan komentar dengan baik untuk memperkaya isi tulisan,
menambahkan sudut pandang, memberikan pujian, atau justru ketika memberikan
kritikan. jika komentar tersebut memuat kritik, tidak membuat yang empunya
status FB merasa tersinggung. Jika ia memuat tambahan pendapat, tidak terkesan
mengajari atau mendikte. Jika memuat pujian, maka pujian itu pun akan terkesan
lebih elegan. Begitu seterusnya.
3. Berkomentar sesuai dengan tipikal tulisan
status yang dikomentari. Tidak semua status harus dikomentari dengan serius dan panjang lebar.
Beberapa status justru harus dikomentari dengan cara yang ringan, segar, dan
lucu. Demikian pula sebaliknya, tidak semua status bisa kita jadikan bahan lelucon
walopun kita tau orang yang menulis status teman baik yang senang becanda. Tapi
kita tidak tau kan apa yang sedang dirasakannya terkait dengan statusnya?
4. Berkomentar dengan bahasa yang
santun. Sekeras
apapun kita ingin mengritik, atau semarah apapun kita oleh sebuah tulisan, kita
mesti tetap menggunakan bahasa yang santun dalam berkomentar. Hindari
penggunaan kata-kata semisal bodoh, tolol, dan lain sebagainya. Bahkan dalam
penulisan HURUF BESAR & BOLD pun harus hati-hati
karena itu menandakan nada keras dari sipenulis. Ini adalah Etika yang harus dipegang. Jika tidak
demikian, maka dunia internet ini akan menjadi rimba belantara yang tak
terkontrol oleh tata krama. Bak kata Pepatah, “bahasa itu menunjukkan tinggi
atau rendahnya budi orang yang memakainya”.
Tulisan ini
bersumber pada beberapa link yang saya sebut dibawah. Mohon maaf bukan bermaksud
"tidak punya ide dalam menulis" namun bila ada kebaikan
yang terpancar dalam suatu tulisan yang kita baca, bukankah baik pula bila kita
sebarkan pada rekan-rekan yang belum tau? Mudah-mudahan bisa bermanfaat yah ...
Sumber : DetikInet.com
http://www.sudeska.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar